Sayangnya, penulis Asumsi Musa tidak diketahui. Seperti yang telah disebutkan di atas, teks ini dikaitkan dengan Musa, tetapi ditulis beberapa abad setelah kematiannya. Beberapa ahli berpendapat bahwa penulisnya mungkin seorang Farisi, karena teks ini mengandung unsur-unsur Yudaisme Farisi, seperti kepercayaan pada kebangkitan dan keberadaan malaikat baik dan jahat. Ada juga yang percaya bahwa penulisnya mungkin adalah seorang Kristen Yahudi karena ada beberapa kesamaan dengan Perjanjian Baru, seperti penggunaan istilah "anak-anak Allah" untuk menyebut orang percaya. Namun, ini hanyalah spekulasi dan tidak ada bukti konkret mengenai identitas penulis Asumsi Musa.
